Rusia secara resmi meminta Israel untuk menarik pasukannya dari Lebanon, menekankan perlunya deeskalasi dan stabilitas di Timur Tengah. Tindakan diplomatik ini menyoroti kekhawatiran internasional yang meningkat terhadap ketegangan regional dan bertujuan untuk mendorong resolusi damai antara negara-negara yang terlibat.
MOSCOW, 1 Oct (Habertalya) - Setelah seminggu serangan udara intens di Lebanon, yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan kecaman internasional, Israel melancarkan invasi darat yang menargetkan militan Hezbollah di Lebanon selatan. Langkah ini telah mendorong Rusia untuk mengeluarkan kecaman keras dan tuntutan penarikan pasukan Israel segera.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan tersebut, menyerukan Israel untuk menghentikan permusuhan, menarik pasukannya, dan mengejar solusi damai untuk konflik Timur Tengah. Pernyataan itu juga menyatakan solidaritas dengan Lebanon, yang telah menjadi sasaran "agresi bersenjata."
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon selatan berisiko mengacaukan seluruh wilayah tersebut.
Meskipun Israel mengklaim telah melancarkan serangan darat, Hezbollah membantah bahwa pasukan Israel telah menyeberangi perbatasan.